Kepala UPT. Infrastruktur Irigasi Kelas A Wilayah V Jasinga Diduga Alergi Terhadap Wartawan dan Sulit di Hubungi

Spread the love
Pajajaranpost.id,- Bogor,- Kepala  UPT Infrastruktur Irigasi kelas A wilayah V yang berkantor di Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat  yang membawahi beberapa Kecamatan di wilayah Bogor Barat sulit ditemui di kantor nya dan diduga alergi terhadap wartawan .Beberapa kali awak Media ingin konfirmasi tentang kegiatan yang sedang dikerjakan maupun yang sudah selesai pekerjaan nya. Pasalnya ada beberapa titik pekerjaan ditemukan kejanggalan – kejanggalan, baik yang dikerjakan oleh CV (tender)maupun melalui Swakelola (UPT).
Sulit ditemuinya  Kepala UPT Infrastruktur Irigasi kelas A wilayah V Jasinga  menjadikan pertanyaan bagi awak Media, ada apa dengan kepala UPT Infrastruktur Irigasi kelas A wilayah V begitu sulit ditemui. Apud salah satu staf UPT menyampaikan ke awak Media beberapa hari dikantornya akan mempertemukan Kepala UPT dengan awak Media.
Anehnya sampai hari Jum’at pertemuan tersebut belum terlaksana.
“Nanti akan saya sampaikan
ke pimpinan ” ,ujarnya.
Sebagai pimpinan di wilayah UPT Infrastruktur Irigasi wilayah V,  awak Media mempertanyakan tentang pengawasan maupun anggaran pemeliharaan di wilayah UPT Infrastruktur Irigasi kelas A wilayah V yang mencakup beberapa kecamatan. Pasalnya pihak pengelola anggaran pemeliharaan diduga tidak transparan kepada publik. 
Pihak UPT Infrastruktur Irigasi  wilayah V yang berkantor di kecamatan Jasinga diduga menutup – nutupi anggaran. Publik  tidak mengetahui berapa nilai anggaran, berapa seharusnya volume yang dikerjakan dan dimana saja titik -titik yang dikerjakan.
Sesuai dengan Undang – Undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan  Informasi Publik, anggaran yang bersumber dari keuangan Negara   publik memiliki hak mengetahui nya dan tidak harus di tutup-tutupi.
Selain dari itu, awak Media menemukan pekerjaan TPT ( Tembok Penahan Tebingan ) yang dikerjakan oleh PT Bintang zulfa Utama sebagai pelaksana dan  PT Duta Graha Cipta Enjinering sebagai Konsultan pengawas.
Anggaran senilai Rp 679 .725.000,- diduga menyimpang dari Speks rencana awal. Hasil konfirmasi  awak Media dengan warga sekitarnya, warga merasa kecewa dengan hasil pekerjaan nya. 
Adanya bangunan ini  ” bikin pusing kalau hujan turun, air banjir, rumah warga juga ikut kebanjiran “,  tutur warga.
” Air masuk kedalam rumah  gara-gara tembokan nya tidak disambungkan”, tambahnya.
 “Dengar – dengar sudah PHO , anehnya yang turun kesini meninjau tidak ada. Kami menunggu ada yang turun dari Kabupaten saat PHO, warga mau menyampaikan keluhan – keluhan warga disini, sampai hari ini tidak ada yang datang meninjau hasil pekerjaan ini, tau – tau PHO aja, itu karung warga yang taro disitu untuk menahan arus air supaya tidak masuk kedalam rumah warga “, pungkasnya dengan nada kesal.
Pihak pelaksana juga mengakui didalam gambar seharusnya disambungkan temboknya.
” Memang didalam gambar seharusnya disambungkan karena adanya hasil musyawarah sepakat tidak disambungkan”,  ujar Insial H A sebagai pelaksana.
“Kalaupun disambungkan lebih bahaya lagi air bisa berbalik arah karena dibawah juga ada saluran air. Pekerjaan sudah selesai itu sudah PHO”,  pungkasnya.
Adanya keluhannya dari warga dengan hasil pekerjaan, mengakibatkan banjir ke dalam rumah warga. Kinerja Kepala UPT wilayah V sebagai penanggung jawab wilayah-wilayah kerjanya layak dipertanyakan.
Apalagi belum sampai sebulan ,ternyata tembokan TPT sekarang sudah banyak yang retak dan belah – belah sehingga menimbulkan kekhawatiran terjadinya bangunan TPT tersebut ambrol . Belum lagi permasalahan lain menyangkut antara pelaksana dengan pekerja dan warga sekitar yang masih belum di selesaikan oleh pihak pelaksana pembangunan TPT tersebut .
Anggaran pemeliharaan yang dikucurkan  oleh Pemerintah Kabupaten Bogor yang diduga ditutup -tutupi oleh penggunaan anggaran berapa besarnya nilainya maupun titik- titik yang dikerjakan serta volume yang sudah dikerjakan layak ditinjau langsung ke lokasi kegiatan agar jelas kebenarannya.
( BEBY)
Baca Juga :  Pembangunan Bronjong TPT Jalan Desa Diduga Menuai Kontra Terhadap Pemerintah Desa

About BEBY ARIFIN

5 W + 1 H

View all posts by BEBY ARIFIN →