Pajajaranpost.id,-Jakarta,Menko ( PMK) bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Dr Muhadjir Effendi Senin( 15/02/2021 ) menghadiri acara nonton bareng film ( “D’Toeng Ayunan Nenek) bersama sejumlah pecinta film. Turut hadir juga Ketua umum GPBSI ( Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia) Djonny Syafruddin. SH di Senayan City XXI Jakarta.
Film “D’Toeng” yang di sutradarai sineas Bayu Pamungkas tersebut sebuah film yang di angkat dari cerita rakyat asal Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan. Film ini juga mengangkat Kearifan budaya lokal, yang saat ini memang sedang terjadi trend global mengangkat tema-tema Etnografi, tema-tema Eksotik kedalam produksi Film “, imbuh Muhadjir. Disela-sela testimoni Panitia menggelar Konferensi Pers, ” untuk Itu tak tertutup kemungkinan bahwa daerah-daerah di Indonesia seperti halnya Makasar dapat tumbuh menjadi pusat perfilman dan hal ini perlu didukung”.
Mengakui industri sektor perfilman termasuk yang terpuruk akibat pandemi Covid-19, apalagi bioskop sempat beberapa bulan ditutup dan kini dibolehkan beroperasi lagi namun tetap mengedepankan Protokol Kesehatan.
Menanggapi lesunya industri film saat ini, Muhadjir meminta kepada pelaku industri film untuk terus berkarya ditengah pandemi seperti halnya film produksi Makassar ini. Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut menyatakan Keprihatinannya atas lesunya dunia perfilman nasional saat ini. Untuk itu saya yakinkan kepada para penggemar film jangan takut menonton bioskop diseluruh Indonesia,namun tetap jalankan prosedur Prokes.
Djonny Syafruddin. SH ketua Umum ( GPBSI) , “menegaskan rasa terima kasih kepada pemerintah yang ikut mengajak publik ke bioskop bahwa menonton aman dan nyaman dengan mengikuti prokes yang baik. Apalagi saat ada razia bioskop yang harus dihentikan ini akan mengakibatkan bioskop akan sepi berujung kepada terhentinya saluran distribusi bagi perfilman nasional. Namun harus mematuhi Protokol Kesehatan”, Pungkasnya. ( A.Halim/Adeng)