Pasar Penampungan Parung Panjang Tidak Layak dan Diduga Menyalahi Aturan .

Spread the love

Pajajaranpost.id,- Bogor ,- Pasca sedang di Bangunnya pasar Parungpanjang dan berpindah ke pasar penampungan sementara di desa Cibunar kecamatan Parungpanjang kabupaten Bogor, banyak para pedagang yang menjerit karena kisruhnya penempatan para pedagang dan juga pasar penampungan sementaranya yang tidak refresentatif untuk para pengunjung yang akan berbelanja.

Pantauan awak Media (14/09/21) ,banyak pedagang kaki lima yang penempatannya tidak beraturan dan diduga ada permainan dengan oknum agar bisa berjualan di tempat itu.

Menurut penuturan tokoh masyarakat yang tidak mau di sebutkan namanya mengatakan ,” bahwa ini adalah akibat tidak terakomodirnya semua pedagang kaki lima oleh pihak PD.Tohaga ,karena dulu sesuai komitmen dengan Dirut PD.Tohaga bahwa untuk bisa berjualan di pasar penampungan, PD.Tohaga membuka harga di kisaran nominal tertentu , namun ternyata ada oknum dari PD.Tohaga yang menyewakan lapak dengan harga murah dan bahkan menyewakan lahan untuk di bangun lapak Awning dengan harga relatif sehingga patut diduga dana dari hasil tersebut mengalir ke kantong oknum tersebut. Sehingga banyak pedagang yang beralih kepada oknum tersebut dan menjadikan pasar menjadi semrawut karena oknum itu menawarkan harga yang cukup murah agar bisa berjualan di pasar penampungan . Patut di curigai anggaran dari para pedagang itu masuk ke kantong oknum – oknum “, ujarnya.

Di sisi lain ketika awak Media mewawancarai para pedagang kaki lima ,mereka mengatakan ,” sudah membayar kepada seseorang yang tidak mau di sebutkan namanya oleh pedagang, sebesar nominal sekian agar bisa berjualan di tempat ini “,ujar para pedagang.

Pasar penampungan yang di pagari seng ini ternyata banyak pintu keluar masuk yang notabene patut dipertanyakan , karena menimbulkan kesemrawutan dalam penempatan para pedagang .Ketika akan di konfirmasi ke kepala pasar sedang tidak ada di tempat.

Baca Juga :  Mengenal Rumah Aspirasi " KER SADAYANA "

Warga sekitar pasar sendiri mempertanyakan akan hal tersebut karena warga sekitar berharap adanya keadilan , “kalau memang mau di tutup rapat tutup semua , warga berharap selama pasar dalam penampungan ini bisa berjualan. Karena ini adalah pasar temporer, selama pasar lama belum beres di Bangunnya ” ujar warga .

Menurut warga lagi ,” dahulu ketika pasar pindah dari desa Parung panjang ke desa Cibunar ini sudah ada MOU dengan pihak Tohaga ,terutama penyerapan tenaga kerja warga desa Cibunar .Ternyata kesepakatan ini tidak ada sama sekali , karena warga desa Cibunar tidak ada yang di berdayakan sebagai tenaga kerja baik sebagai security ,parkir , maupun yang lainnya . Warga sekarang sangat terdampak buruk dengan adanya pasar penampungan ini ,terutama dari limbah sampah maupun Amdal pasar sangat terasa bau menyengat dan penampungan air limbah dari pasar ini sangat tidak aman dan terkesan asal – asalan ,sehingga di kawatirkan air limbah bila musim hujan airnya akan luber dan jebol sehingga bisa menimpa rumah warga yang ada di belakang pasar “. ujar warga.

Ketika di konfirmasi kepada Kepala desa Cibunar Haji Sarjono ,mengatakan ,” saya sendiri tidak tahu menahu terkait pasar penampungan ini karena jangan kan di libatkan ,peresmian pasar penampungan pun saya sebagai pemangku wilayah tidak di undang sama sekali termasuk Camat Parung panjang pun tidak di undang waktu peresmian pasar penampungan ini “, ujar Kades.

Diharapkan agar instansi terkait khususnya Disperindag ,PD .Tohaga ,maupun DPRD kabupaten Bogor yang membidangi permasalahan pasar bisa secepatnya untuk Sidak turun ke pasar penampungan Parungpanjang karena di khawatirkan akan menimbulkan gejolak di masyarakat khususnya warga desa Cibunar maupun umum nya masyarakat Parungpanjang.

Baca Juga :  Jalur Puncak Sosial Memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, dan Santunan Anak Yatim-Piatu.

( BEBY)

About BEBY ARIFIN

5 W + 1 H

View all posts by BEBY ARIFIN →