Setelah Sukses Film ” De Toeng ” , Sutradara Bayu Pamungkas Siapkan Film Terbaru.

Spread the love

Pajajaranpost.id,-Bogor,-Sutradara muda asal Bogor, Bayu Pamungkas bersiap berkiprah kembali berkarya. Setelah sukses dengan film “DeToeng” ( Misteri Ayunan Nenek), yang mendapat pujian Menko (PMK) Prof, Dr. Muhadjir Effendy sebagai film Etnografi yang mengangkat Kearifan Budaya Lokal Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Kini sutradara yang sedang populer ini tengah mempersiapkan produksi film barunya.

Filmnya kali ini tidak lagi bergenre horor,namun sebuah film drama religi.
” Saat ini masih tahap observasi ” ujar Bayu saat ditemui Pajajaranpost di Cafe Amira, Cijayanti Sentul,Bogor.

Pada bulan Maret lalu ia telah melakukan observasi ke desa Tosora, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Tosora adalah nama desa kecil dimana terdapat Makam Syekh Jamaludin Al Husain Al Akbar alias Sayyid Hussein Jumadil Kubro bertuliskan Abad ke -14 Masehi, beliau dikenal penghulu para Waliyullah ( Wali Songo) yang merupakan keturunan Rasulullah ke- 20.
Melalui beliau Syiar Islam tersebar ke penjuru nusantara.

” Tosora ” sangat menarik untuk dijadikan latar cerita,
Selain makam Syekh Jamaludin Al Husain Al Akbar, di  desa ini  juga terkenal dengan kerajinan tenun sutra tradisionalnya. Kemudian saya menemukan kisah turun temurun masyarakat tentang sosok Perempuan cantik misterius bernama ( Ida Latikka ). Seorang perempuan asal Tosora yang makamnya terdapat disana ” tambah Bayu bersemangat menceritakan hasil observasinya disana.

Ida Latikka konon inspirator perempuan Tosora yang memperkenalkan tenun sutra ke penjuru Asia. Anehnya tidak ada rujukan data tahun berapa beliau hidup meskipun terdapat makamnya yang nisannya terukir dari kayu Ulin asal Kalimantan.

Selain itu unsur budaya film ini tentu tak luput ditampilkan, Salah satunya Masure. Sebuah seni tutur Bugis yang dituturkan dari Kitab Sastra kuno yang telah mendunia ,yakni La Galigo. Apalagi petutur Masure di kabupaten Wajo konon tinggal 2 orang saja.
” Seni tutur atau Masure ini sudah punah ditelan jaman. Saya akan menampilkan juga Masure di film ini, ” ujar Sutradara yang mendapat identitas baru sebagai Sutradara film Etnografi.

Baca Juga :  Marlyn Maisarah ,Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Kunjungi Bogor Barat Untuk Silaturahmi, Koordinasi dan Perkenalan dengan PAC SE -Dapil V

Lalu apa judul film ini dan kapan akan diproduksi? Bayu mengatakan “Masih akan melakukan observasi lanjutan ke Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Jawa Barat, (Makam Para Waliyullah/Wali Songo)”.

” Karena cikal bakal Wali Songo adalah berasal dari Syekh Jamaludin Al Husein Al Akbar, maka kami diberi petunjuk untuk mengunjungi Pesantren Habib Hamid Al Mudor di Tulung Agung untuk menambah referensi kami tentang perjalanan syiar Syekh Jamaludin Akbar Al Husein tersebut.”

Kehadiran Film yang diberi judul ” Tosora Secret ” bernafaskan religi memberi warna tersendiri, karya ini melibatkan unsur-unsur serta nilai -nilai keagamaan di Indonesia dalam dunia perfilman, Bayu Pamungkas sendiri difilm ” Tosora Secret ” ini sebagai penulis Cerita ( skenario ) dan sebagai Sutradaranya, beliau memadukan cerita religi dengan kehidupan seharian dan dibungkus semenarik mungkin sehingga menjadi karya yang di cintai oleh para penonton.

Film ” Tosora Secret ” adalah film kedua Turatea Production yang memproduksi Film “De Toeng” .Diproduseri oleh Asmin Amin, seorang Aktor dan Budayawan asal Sulawesi Selatan. Asmin Amin yang akrab dipanggil Tetta ikut serta turun langsung dalam observasi kedua film ini sekaligus melakukan ziarah ke Makam Wali Songo

” Semoga segalanya dilancarkan sehingga sepulang dari observasi ini kami sudah masuk ke tahapan penulisan skenario ” ujar Asmin Amin menutup perbincangan.

Film ini sungguh sangat menarik dan layak dinantikan sebagai alternatif genre pilihan penonton .

(Adenk/ Abdul Halim)

About BEBY ARIFIN

5 W + 1 H

View all posts by BEBY ARIFIN →